ASSALAMUALAIKUM AKHI DAN UKHTI...SELAMAT DATANG DI BLOG DUNIA AKADEMISI

Kamis, 13 Maret 2014

Nyamuk-asap-masker-sesak nafas



Negara indonesia sekarang ini sedang di landa berbagai macam bencana, mulai dari  bencana banjir, gunung meletus, angin putting beliung, gempa, Tsunami dan kabut asap. Mungkin kita msyarakat Riau khusunya masih bisa menengadahkan tangan seraya bersyukur karena bencana yang menimpa daerah kita hanya kabut asap yang tidak menyebabkan kematian, kehilangan sanak keluarga dan harta benda. Mungkin sebagian siantara kita banyak yang mengutuk dan menggerutu dengan bencana ini, pertanyaannya apakah hal seperti ini bisa menyelesaikan masalah?
          Bukankah kita masih bisa bersyukur atas nikmat-nikmat lain yang masih diberikan allah pada tubuh kita? Tapi kita selalu lupa daratan hanya disebabkan kabut asap lupa nikmat lain yang diberikan Allah padanya. Mungkin, ada baiknya bagi kita mengambil hikmah dari peristiwa ini. Mungkin bencana ini adalah teguran bagi negeri kita dari Allah, dimana penduduk negeri ini sudah tidak mau lagi mendengarkan kata hati nuraninya untuk mengabdi dan berbuat baik kepeada sesame manusia. Suka berbuat menurut hawa nafsunya sehingga berani menjual ayat-ayat alquran demi rupiah, korupsi, bertindak tidak adil ketika mengambil keputusan, serakah, curang dalam jual beli,bertindak semena-mena tanpa memikirkan hak orang lain, dan hilangnya rasa kemanusiaan yang seharusnya dimiliki oleh manusia. Jadi wajar kalo Allah menimpakan azab ke negeri ini, bukankah dalam alqur’an bahwa Allah akan menimpakan bencana kepada suatu kaum ­walaupun diantara kaum tersebut masih terdapat orang beriman /orang sholeh.
          mari kita simak kisah nyamuk-asap-masker dan sesak napas berikut.
Ketika liburan panjang perkuliahan ada agenda rutin yang dilakukan oleh sebagian mahasiswa yakni camping menaiki gunung. Tidak berbeda pada liburan kali ini andi, tono dan riko juga melakukan kegiatan yang sama. 2 hari sebelum keberangkatan mereka telah mempersiapkan segala macam kebutuhan yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung.
          Ketika kegiatan camping dimulai, pada malam harinya ketika mereka berada dalam tenda. Kira2 pukul 11 malam terdengar suara gaduh dari tenda tersebut, ternyata mereka rebut mengurusi masalah nyamuk yang menggigit mereka karena lupa memasang obat nyamuk bakar. Nyamuk terbang kesana-kesini dalam tenda mereka sesekali hinggap dan menusuk tubuh mereka. Melihat kondisi yang tak karuan lalu Andi bangun lalu membakar obat nyamuk, lalu tidur kembali dengan menutup mulut dan hidung dengan masker agar tidak lemas oleh asap dari obat nyamuk,  Tono juga langsung tidur tapi menggunakan selimut yang amat tebal untuk menutup hidung dan mulut dengan harapan tidak ada asap yang terhirup. Lain halnya dengan Riko yang dari tadi marah-marah dan menyalahkan temannya karena tidak membakar obat nyamuk sebelum tidur,lalu semakin geram dan kesalnya pada dengan nyamuk yang ada dalam tenda ,ia membakar dua obat nyamuk bakar lagi dengan harapan semua nyamuk mati, kemudian ia pun langsung berbaring. Apa yang ter jadi setengah jam kemudian, suasana tenda kembali gaduh tetapi bukan karena nyamuk tetapi gaduh oleh suara batuk dari Tono dan Riko yang tidak bisa tidur karena batuk dan sesak napas oleh asap nyamuk bakar, sedangkan Andi yang awalnya tidur dengan pulas akhirnya juga terbangun karena suara batuk dari teman-temannya. Dengan kesalnya lalu Riko bangun lalu mematikan semua obat nyamuk bakar tersebut.
          Dari kisah singkat diatas, dapat kita ambil hikmah bahwa dalam kehidupan ini janganlah suka berlebihan dalam mengambil sikap. Hal ini sama halnya dengan sikap kita dalam menanggapi bencana kabut asap yang terjadi sekarang ini.
Riko, adalah gambaran orang yang suka mengambil sikap berlebih-lebihan. Ketika dihadapkan suatu masalah suka berkeluh kesah, mengutuk dan menyalahkan pihak lain serta bertindak secara berlebihan tanpa memikirkan akibat yang akan diterima di waktu mendatang. Ini sama seperti kita suka menyalahkan petani, pemerintah dan pihak –pihak lain ketika tejadi kabut asap tebal. Padahal tanpa kita sadari mungkin bencana ini turun bisa jadi disebabkan dosa-dosa yang kita miliki sehingga Allah menurunkan bencana agar kita kembali kejalan yang benar.
Tono, adalah gambaran orang yang terlalu protektif sehingga menimbulkan kesulitan pada dirinya sendiri.  Begitu juga dengan kita, karena ada asap tidak mau bekerja, sekolah berorganisasi dengan alasan asap tebal. Padahal jika ia mau memakai masker maka semua aktivitas bisa berjalan lancar.
Andi, adalah gambaran orang yang selalu berfikir positif dan bertindak dengan berpikir kedepan. Inilah gambaran pribadi yang seharusnya ada pada diri kita ketika menghadapi bencana.

Semoga bermanfaat, dan menjadi insane yang dirindukan syurga

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar