Kebakaran hutan dan lahan di Desa Hulu Pulau, Kecamatan Bantan,
Bengkalis, Riau, terus meluas. Hampir sepekan api terus menghanguskan
perkebunan karet milik warga. Kini, api mendekati permukiman warga dan
nyaris membakar rumah penduduk yang berjarak 200 meter dari titik api.
"Masyarakat kewalahan padamkan api, saat ini api hampir merembet ke
permukiman warga," kata Harianto, warga Desa Hulu Pulau, Jumat, 28 Maret
2014.
Menurut Harianto, hingga kini diperkirakan 1.000 hektare
lahan karet milik warga hangus terbakar. Warga kesulitan memadamkan api
karena tidak didukung peralatan yang cukup. Masyarakat hanya bekerja
dengan peralatan seadanya, terlebih lahan yang terbakar merupakan lahan
gambut ditambah sumber air susah ditemukan. Masyarakat terpaksa bekerja
siang dan malam mencegah api terus meluas. "Kami tidak bisa memadamkan,
hanya bisa menghambat perjalanan api agar tidak meluas," ujarnya.
Menurut
Harianto, masyarakat hanya berharap pemadaman lewat udara melalui
helikopter penyiram air, sebab akses jalan menuju titik api sulit
ditempuh. Namun sejauh ini, kata dia, belum ada upaya pemadaman dari
udara. Personel pemadam yang turun ke lokasi kebakaran juga tidak
mencukupi. "Kami sangat mengharapkan pemadaman dari udara, namun hingga
kini kampung kami belum dapat bantuan pemadaman dari pemerintah,"
katanya."Cukuplah kebun kami yang jadi sumber pendapatan hangus, jangan
sampai kampung kami juga ikut terbakar."
Kepala Bidang Data
Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo
Nugroho, mengaku kebakaran lahan di Riau kembali meluas setelah sempat
padam sepekan lalu. Jumlah titik api kembali meningkat. Satelit NOAA 18
memantau 173 titik panas tersebar di Riau. Jumlah ini cenderung
bertambah dari hari sebelumnya yakni 63 titik api.
Sutopo
mengaku, Kepala BNPB Syamsul Maarif telah memerintahkan operasi
pemadaman lebih ditingkatkan. Patroli malam dilakukan personil tentara
di lokasi rawan kebakaran agar tidak dibakar lagi. Sebanyak 2.856
personil satgas darat masih memadamkan titik api. "Kemudian personil TNI
Zipur dan Armed dipindahkan ke Dumai untuk memadamkan titik api baru,"
katanya.
RIYAN NOFITRA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar